Juni Mendatang PLTU Teluk Lembu Sudah Beroperasi

Juni Mendatang PLTU Teluk Lembu Sudah Beroperasi

PEKANBARU, RanahRiau - PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) memastikan untuk progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Tenayan Raya, saat ini sudah 90 persen. Ditargetkan bulan Juni mendatang sudah selesai dan bisa berfungsi.

Menurut General Manager (GM) PLN WRKR, Doddy Pangaribuan, saat dikonfirmasi RanahRiaucom, dapat dipastikan yang berfungsi dalam waktu lima bulan ke depan baru unit satu.

"Sampai saat ini progress pembangkit sudah 90 persen. Unit satu ditargetkan selesai Juni 2015 mendatang. Sedangkan unit dua ditargetkan selesai September 2015 mendatang," ungkapnya.

Selama ini penyelesaian pembangkit listrik dengan kapasitas 2 x 100 megawatt (Mw) itu terkendala pembangunan menara transmisi yang menghubungkan wilayah Tenayan Raya menuju Teluk Lembu.

Ia menyebut ada tujuh menara transmisi yang belum dibangun lantaran tersangkut masalah pembebasan lahan.

"Untuk pembangkit relatif aman. Saat ini masih kendala transmisi PLTU Tenayan Raya ke Teluk Lembu dan PLTU Tenayan Raya ke Pasir Putih lanjut ke Garuda Sakti," terangnya.

Demikian dikatakan General Manager PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Doddy Pangaribuan, Senin (12/1). Namun dipastikan yang berfungsi dalam waktu lima bulan ke depan baru unit satu.

"Saat ini progress pembangkit sudah 90 persen. Unit satu ditargetkan selesai Juni 2015 mendatang. Sedangkan unit dua ditargetkan selesai September 2015 mendatang," ungkapnya.

Penyelesaian pembangkit listrik dengan kapasitas 2 x 100 megawatt (Mw) itu terkendala pembangunan menara transmisi yang menghubungkan wilayah Tenayan Raya menuju Teluk Lembu.
Doddy mengungkapkan saat ini masih ada tujuh menara transmisi yang belum dibangun lantaran tersangkut masalah pembebasan lahan.

"Pembangkit relatif aman. Saat ini masih kendala transmisi PLTU Tenayan Raya ke Teluk Lembu dan PLTU Tenayan Raya ke Pasir Putih lanjut ke Garuda Sakti," terangnya.

Sementara untuk dampak belum selesainnya pembangkit listrik tersebut, kata dia, memang membuat kondisi kelistrikan di Riau masih rawan terjadi pemadaman. Hal ini dikarenakan cadangan listrik hanya sekitar tiga persen dari beban puncak yang mencapai 503 Mw.

"Kita terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar penyelesaian pembangunan menara transmisi dapat segera diselesaikan." Pungkasnya. (RanahRiau/Nof)

Editor : Ahnof
Komentar Via Facebook :